Being an introvert
It’s
been a long time that i didn’t write blog again, so i need stretch up my finger
first
Okay, being an introvert. Aku memutuskan
untuk menulis blog lagi tentang keresahan aku akan stigma orang sekitar tentang
orang – orang introvert. Keresahan ini timbul ketika teman sekelas aku yang
dituntut untuk bisa melakukan presentasi layaknya orang ekstrovert. Sebenernya,
apa sih introvert dan ekstrovert itu ? yang aku tau introvert dan ekstrovert
itu adalah kepribadian yang kita miliki dalam diri kita masing – masing. Bedanya,
introvert adalah kepribadian yang lebih menyukai ketenagnan, tidak terlalu suka
dengan keramaian dan aktivitas di luar ruangan, berada di tengah kermaian
membuat mereka gelisah dan canggung dan tidak se talkative orang dengan berkepribadian ekstrovert atau
biasa dibilang orang yang pendiam. Sedangkan ekstrovert adalah kebalikannya. Seorang
ekstrovert dikenal dengan pribadi yan ceria, menyukai keramaian, lebih senag
melakukan aktivitas di luar ruangan bersama orang lain, talkative, dll. Kalian
bisa cari lebih lengkapnya di google
Jadi teman sekelas aku tadi
dikritik habis –habisan oleh seorang dosen karena tidak dapat menyampaikan
sebuah materi dalam sebuah presentasi dengan menarik. Perlu digarisbahwahi ya,
dia hanya tidak bisa menyampaikannya dengan menarik aja, sedangkan untuk isi
dari materinya dia sudah menyampaikan dengan lengkap dan baik Semua orang pasti tau kalau dia adalah seorang
yang introvert, karena jelas terlihat dari pembawaannya. Dikelas, dia tidak
banyak berinteraksii dengan orang lain, berinteraksi seperlunya aja, kalem,
suaranya pelan banget, tetapi jika berkumpul dengan teman yang berkepribadian
sama dengannya, dia menjadi ceria dan talkative. Sejujurnya, aku juga
seorang yang introvert, tapi saat berada di luar seperti dikampus, yang
menuntut aku untuk bisa sedikit lebih ekstrovert. Tapi tentu saja rasa tidak
nyaman dalam keramaian, lebih nyaman sendirian di kosan, itu masih ada dalam
diriku ketika aku dikampus.
Aku sangat tidak setuju dengan
adanya tuntutan bahwa saat presentasi, Semua orang harus menjadi seorang yang
ekstrovert, yang mana kita harus jadi orang yang asik, suka ngomong walapun itu
semua dibuat- dibuat. Ya maksud aku, being yourself aja lah yaaa.. ya
jadi ketika presentasi, jika memang lo adalah orang yang introvert lakukan lah
presentasi senyaman lo, ketika lo udah nyaman menjadi diri lo sendiri, itu
presentasi juga bakal menarik bagi audience kan, ketimbang lo harus meng”asik-asikkan”
diri lu sendiri. Jujur, aku kasian banget (sebagai sesama introvert) ketika
teman sekelas aku tadi dikritik karena tidak bisa membawakan presentasi dengan
menarik, seharian dia sangat down, ga mood buat lanjutin belajar ke jam kuliah selanjutnya,
dan dia masih kepikiran akan hal itu.
Jadi, intinya, jika kalian seorang
ekstrovert punya temen yang introvert, atau bahkan Cuma ketemu orang introvert,
jangan beri stigma kepada mereka bahwasanya mereka itu aneh, pendiam, cupu,
tidak suka ngobrol, sebenernya introvert juga suka ngobrol, tetapi bedanya dia
hanya akan ngobrol hal – hal yang menurut dia penting untuk dibicarakan
ketimbang hanya ha ha ha hi hi hi dan nggak ada isinya. Dan jangan lah beri
tuntuan kepada mereka bahwasanya mereka harus sama dengan kalian yang
ekstrovert, harus asik, karena kalo mereka nggak seasik dan se talkative
kalian, mereka nggak punya temen. Ayolah, coba buka pandangan kalian lebih luas
lagi tentang dunia ini.
Komentar
Posting Komentar