EKSPEKTASI VS REALTA

        Yap! sebagaimana lanjutan dari postingan saya terdahulu, saya akan membagi cerita mengenai ekspektasi yang nggak selalu sesuai dengan realita yang saya alami pada masa awal perkuliahan saat ini.
         mungkin sebagian orang, atau semua orang punya ekspektasi masing-masing mengenai suatu hal. ntah itu yang akan dicapainya di masa depan, atau ekspektasi itu sudah direncanakan dengan matang, ataupun hanya sekedar ekspektasi yang muncul dengan tiba--tiba tanpa ada rencana  apapun.
         begitupun dengan saya, saya mempunyai banyak  sekali ekspektasi ketika ingin memasuki dunia perkuliahan ini. awalnya saya mengatakan kepada diri saya bahwa saya harus mendapatkan IPK CUMLAUDE, lulus kuliah lebih cepat, mendapat perkerjaan yang bagus, dan bla-bla. tentunya ekspektasi-ekspektasi tersebut menjadi motivasi bagi kita untuk berusaha dengan keras agar semuanya terwujud dan sesuai dengan harapan.
         TAPI!......saya baru menyadarinya beberapa bulan belakang ini khusunya setelah saya melewati UTS pertama saya sebagai mahasiswa baru, ekspektasi saya yang awalnya ingin sekali mendapatkan nilai yang bagus ternyata mudah sekali dengan hanya sekali ucapan. untuk merealisasikannya sangatlah susah. karena itu sekarang saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya  jangan asal membuat harapan yang baik-baik, kalau saya rasa saya tidak bisa mewujudkannya. awalnya saya sangat berusaha agar ekspektasi tinggi tadi dapat tercapai, tetapi untuk melakukan usaha tersebut sangat susah membuat saya kesal hingga capek.
        maka dari itu, sekarang saya mencoba menghapus semua ekspektasi tadi, tetapi saya  tetap berusaha semampu saya, dan selalu berdoa kepada Allah agar diberikan yang terbaik.saya yakin, jika saya melakukan yang terbaik dengan semampu saya, saya pasti akan mendapatkan hasil yang baik juga nantinya, tanpa diringi dengan ekspektasi-ekspektasi yang tinggi tadi.
        menurut saya,  ekspektasi tersebut membuat saya menjadi manusia atau mahasiswa yang ambisius. oleh karena itu, sekarang cukup mimpi dan cita-cita saja yang saya punya, agar saya tau ke arah mana saya kan melangkah.
        saya yakin, semua orang pasti mengalami hal serupa dengan saya, dan hal itu akan membuat kita kecewa. nah, jadi sebelum kita kecewa lebih baik kita jangan terlalu berharap, cukup hanya  bermimpi akan masa datang dan susun cita-cita di masa depan supaya usaha yang kita lakukan tidak sia-sia

(*ekspektasi berbeda dengan mimpi dan cita-cita)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika ekspektasi menjadi realita yang tertunda

CURHATAN

Being an introvert